Selama pengalaman profesional saya di dunia IT, baru PHP bahasa yang saya kuasai dengan baik. PHP sudah memenuhi kebutuhan saya untuk membuat API, memanipulasi data, membangun website, scraping data, dan lain sebagainya. Terlebih, framework laravel memberikan developer (terutama web developer) pengalaman coding PHP lebih baik karena package bawaan laravel to the point dan sangat intuitif. Sebagai contoh eloquent untuk manipulasi data, laravel blade untuk templating halaman html, mengintegrasi dengan mail server, dan lain sebagainya.
PHP punya posisi cukup kuat di dunia website, walaupun pada dekade ini mempunyai penantang serius yaitu NodeJs. Menurut statistik, 80% website dunia (masih) dijalankan menggunakan PHP. WordPress adalah salah satu produk PHP yang paling banyak digunakan untuk membangun website instan.
Python disisi lain adalah bahasa pemrograman yang multipurpose. Untuk otomasi pekerjaan ringan seperti copy paste file bisa banget, scraping data menggunakan package scrapy juga cukup oke. Ingin membangun ERP gratisan? Odoo adalah framework ERP gratis yang dibangun menggunakan python. Searching tentang data analytic pasti akan menyinggung tentang penggunaan python juga. Atau mungkin ingin belajar machine learning? ada package Tensorflow (meskipun ada juga yang versi NodeJs) yang tutorialnya cukup banyak di internet. Kalau ingin membangun custom website seperti laravel bagaimana? Django adalah framework yang dibangun dengan python dan sering dikomparasi dengan Laravel. Bahkan untuk kontrol modul GPIO di raspberry pi juga bisa menggunakan python.
Pernah suatu saat mencoba belajar nodeJs karena ingin menyederhanakan stack teknologi untuk dikuasai (nodeJs bisa digunakan untuk API, dan juga mentenagai framework frontend modern : React, Angular, Vue) tetapi kurang sreg dengan konsep non-blocking nya. Mungkin juga karena belum terbiasa menggunakan javascript (menjadi teknologi backend)
Python sepertinya mengakomodasi kebosanan saya dalam dunia coding. Menurut saya coding adalah alat untuk mempermudah pekerjaan manusia, dan tidak semua pekerjaan manusia hanya diselesaikan dengan website. Seorang akuntan tidak membutuhkan website untuk menampilkan data, tetapi perhitungan akurat dari laporan tahunan misalnya. Permasalahan kemacetan misalnya, apakah cukup dibuatkan website untuk melihat titik macet? Dan banyak permasalahan nyata yang solusinya bukan hanya berujung dengan membuat website.
Saya bukan membenci PHP, hanya ingin melebarkan pandangan tentang kemungkinan lain terutama membuat solusi dari permasalahan nyata di lapangan. Toh secara profesional saya adalah pemrogram website yang sehari-hari juga menggunakan PHP. Namun jangan akhirnya fanatik terhadap sebuah bahasa pemrograman dan tidak membuka kesempatan terhadap bahasa pemrograman lain.
We don’t cut a tree with a knife nor cut a paper with chainsaw. It works, but not efficient.