Siapa sih yang gak kenal Bandung? Bandung itu terkenal sama kuliner yang enak-enak, udaranya yang sejuk, belum lagi wanita-wanita kota Bandung yang (mungkin) jadi standar kecantikan wanita Indonesia.. buahahaha..
Yap, mungkin itulah yang jadi alasan-alasan banyak orang memilih tinggal di kota ini. Beda dengan saya, saya memilih kuliah di kota ini bukan karena alasan diatas. Awal motivasi saya ya ingin belajar mandiri saja. Oke jujur, alasan lebih tepatnya soalnya keterima kuliahnya ya cuma di Bandung ini saja.. hahahaha..
Berawal dari alasan itu, saya sedikit demi sedikit mulai meremehkan kota ini. Saya mulai membanding-bandingkan kota Bandung ini dengan kota asal saya, kota Malang. Oke Bandung sejuk, Malang juga sejuk. Kuliner? di Malang juga gak kalah enak dan variatif menu-menu makanannya. Wanita? hahaha.. kalau ini mah pertanyaan subyektif.. Tidak berhenti di membandingkan Bandung dengan Malang saya bandingkan lagi Bandung dengan Mataram, kota tempat praktek kerja saya. Mataram jauh lebih nyaman dari Bandung menurut saya, kotanya enggak macet, makanan enak-enak dan murah, tempat wisatanya bejibun dan masih alami, dan banyak hal lain yang selalu saya banding-bandingkan.
Bandung pikir saya waktu itu adalah kota yang tidak bersahabat dengan saya. Dari makanannya yang mahal (FYI di deket kampus saya tiap semester seporsi makanan rata-rata naik 500-1000 rupiah), kalau siang hari super macet, tiap bulan kepikiran bayar tagihan listrik sama internet, tugas-tugas yang gak gentleman (datengnya keroyokan bro..), belum lagi kalau ketemu temen-temen yang ngeselin. alamak.. Yah begitulah kota Bandung di pikiran saya, bisa dibilang memuakkan dan menjenuhkan..
Sampai pada suatu titik ini saya berpikir lagi dan tersadar ternyata selama ini saya sudah benar-benar menganggap remeh kota Bandung. Hal-hal yang lebih esensial dari sekedar harga makanan yang mahal, macet, tugas-tugas dan lainnya malah banyak terlupakan. Disini saya sudah belajar (dan diajar) banyak hal. Tempat dimana saya belajar meninggalkan zona nyaman, dimana saya ditempa dari berbagai macam masalah-masalah, kota dimana saya menemukan teman-teman baru, menemukan keluarga, menemukan pelajaran hidup, susah senang, diterima dicampakkan, dicintai dan dikhianati..
Mungkin saja menurut saya Bandung kalah dengan Malang ataupun Mataram ataupun kota-kota lainnya. Tapi “Bandung” akan selalu menjadi saksi perjalanan hidup saya, menjadi guru dan motivator yang akan membimbing saya menjadi orang yang lebih baik.
Yah meskipun sedikit terlambat, tetap saya ucapkan selamat ulang tahun kota Bandung, my underrated city.. Be nice! 🙂